NUSAKAMBANGAN - Sebagai salah satu bentuk kegiatan kemandirian yang berlangsung di Lapas Permisan Nusakambangan, sablon menjadi kegiatan yang cukup berkontribusi terhadap penyetoran kas negara. Hasil produk sablon ini banyak dicari oleh masyarakat terutama sebagai oleh-oleh apabila berkunjung ke Nusakambangan.
Selain produk yang terjangkau harganya, desain yang ditawarkan juga bervariatif. Hal ini didukung dengan pelatihan desain yang baik melalui aplikasi desain corel draw.
Warga binaan yang terlibat dalam desain adalah warga negara Indonesia asal kota Padang berinisial I. Dengan arahan dan pengawasan petugas I terampil dalam menggoreskan pointer pada kanvas corel.
I mengaku tertarik pada desain corel semenjak program pelatihan sablon ini dibuka di Lapas Permisan. Setelah penjaringan minat dan bakat dilakukan oleh petugas kegiatan kerja, I dimasukan ke dalam kegiatan sablon.
"Saya sebenarnya tertarik mendesain kaos sejak awal ada pelatihan sablon, ini sangat menarik dan sejalan juga dengan saudara saya di Padang membuka usaha penjualan kaos kecil-kecilan. Jadi saya mencoba berlatih semoga kemampuan saya nantinya dapat terpakai apabila telah bebas nanti, " ungkap I.
Wiwit Wahyono salah satu pegawai pada bidang kegiatan kemandirian Lapas Permisan mengatakan bahwa kegiatan sablon mulanya hanya manual, akan tetapi dengan perkembangan teknologi yang pesat maka dibukalah pelatihan desainnya juga.
"Awalnya hanya manual saja, tetapi jaman kan terus berubah, kita juga harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi, maka kita coba buka pelatihan desainnya juga, " Ungkap Wiwit.
Kedepannya dengan terus meningkatkan kegiatan kemandirian di Lapas Permisan diharapkan dapat menjalankan amanat negara dalam pembinaan narapidana dalam lapas.
Baca juga:
ALADIN, solusi mudah Klien untuk wajib lapor
|